Rabu, 30 November 2011

Sejarah LA Galaxy

Ketika LA Galaxy membeli David Beckham pada 2007 dengan banderol senilai 250 juta dolar untuk lima tahun, publik langsung mencerna bahwa semuanya hanya demi kepentingan bisnis. Dalam skala yang sangat besar, tentunya.
LA Galaxy memang bukan klub tanpa sejarah di panggung Soccer AS. Tim yang kini bermarkas di The Home Depot Center Carson, California, itu adalah salah satu dari 10 tim pendiri Liga Sepak Bola AS (MLS) pada 1996.
Nama LA Galaxy sendiri mengacu pada kota Los Angeles yang merupakan tempat bermukimnya para bintang Holywood. Nah, meski pernah menjadi juara musim reguler pada 2002 dan 2005, serta juara Liga Champion Concacaf di 2000, pamor LA Galaxy baru benar-benar menanjak setelah mendatangkan David Beckham.
Tak lama setelah Beckham berkostum LA Galaxy, perusahaan suplemen Herbalife menandatangani perjanjian sponsorship senilai 4 juta dolar alias yang tertinggi sepanjang sejarah MLS. Perusahaan besar lainnya, semacam Delta Airlines, American Express dan Valero Enery mengambil langkah serupa agen bola.
Pengakuan lebih jujur datang dari Alexi Lalas, eks bintang timnas AS yang kala itu menjabat sebagai Presiden LA Galaxy. “Beckham sepadan dengan uang yang dikeluarkan. Sejak mengumumkan kesepakatan ini, kami menjual ribuan tiket terusan dan kaus tim,” ujar eks bek yang dikenal dengan jenggot kambingnya itu.
Lalas memang tak salah. Pada tahun pertamanya, kedatangan Beckham menaikkan angka penjualan kaus tim sebanyak 600 ribu potong. Luar biasa untuk kategori masyarakat AS yang mangagungkan basket, bisbol serta american football sebagai olahraga favorite.
Namun, orientasi bisnis itu kemudian mulai diselarasakan dengan pengembangan sepak bola. Adalah kedatangan eks pelatih timnas AS Bruce Arena pada 2008 yang mengubah segalanya.
Arena tidak peduli dengan nama besar. Sejak diberi tongkat kepelatihan, eks kiper ini mendatangkan sejumlah pemain tak dikenal untuk membenahi berbagai kelemahan LA Galaxy, yang salah satunya adalah tingkat kebobolan rata-rata 2,07 gol per partai.
Hasilnya luar biasa. Tingkat kebobolan menurun menjadi rata-rata 1,06 gol per partai. LA Galaxy dibawa meraih masing-masing sepasang gelar MLS Western Conference dan MLS Supporters Shield, serta sebiji trofi Piala MLS. Arena sendiri dua kali terpilih sebagai Pelatih Terbaik MLS pada 2009 dan 2011.



Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar